Jaringnews.com - Salah satu khasiat coklat yang terbukti secara ilmiah adalah membantu meredakan batuk.
Penelitian terbaru para ahli menunjukkan bahwa cokelat dapat dijadikan pilihan bagi mereka yang menderita batuk persisten. Sejenis senyawa dalam cokelat yang disebut theobromine efektif dalam mengurangi gejala batuk baik yang sifatnya akut maupun kronis, seperti dilansir medicaldaily (10/12)
Sebelumnya, penelitiandi National Heart and Lung Institute Inggris menunjukkan bahwa theobromine bahkan lebih efektif daripada codeine, obat yang banyak digunakan dalam menangkal aksi dari saraf sensorik yang memicu refleks batuk.
Pada riset terbaru yang dipresentasikan dalam British Thoracic Society's di London beberapa waktu lalu, para peneliti memantau sekitar 300 orang yang mengalami batuk kronis pada 13 rumah sakit di Inggris. Kemudian mereka memberikan dosis theobromine kepada pasien tersebut dua kali sehari selama dua minggu. Studi menemukan bahwa 60 persen dari pasien dalam penelitian ini mengalami rasa lega setelah mengonsumsi theobromine.
Walaupun kabar ini baik, namun para peneliti mencatat cokelat tidak dapat menyembuhkan karena mereka menemukan bahwa gejala kembali setelah pengobatan berakhir.
Pada studi tersebut, para peserta diberi dosis 1.000 mg theobromine. Faktanya, satu ounce cokelat hitam tanpa pemanis mengandung 450 mg theobromine, sedangkan cokelat hitam dengan pemanis mengandung 150 mg, sedangkan cokelat susu hanya 60mg. Hal ini dapat dijadikan dasar bahwa mengonsumsi satu batang cokelat hitam setiap hari memberikan asupan theobromine yang cukup untuk meredakan batuk kronis.
Menurut Alyn Morice, kepala Hull Cough Clinic, sekaligus ketua penelitian,"Ini adalah obat yang sangat efektif. Namun dengan mengonsumi cokelat dalam waktu lama dapat memberikan efek lain yang tidak diinginkan seperti kenaikan berat badan, dan sebagainya.”
Penelitian terbaru para ahli menunjukkan bahwa cokelat dapat dijadikan pilihan bagi mereka yang menderita batuk persisten. Sejenis senyawa dalam cokelat yang disebut theobromine efektif dalam mengurangi gejala batuk baik yang sifatnya akut maupun kronis, seperti dilansir medicaldaily (10/12)
Sebelumnya, penelitiandi National Heart and Lung Institute Inggris menunjukkan bahwa theobromine bahkan lebih efektif daripada codeine, obat yang banyak digunakan dalam menangkal aksi dari saraf sensorik yang memicu refleks batuk.
Pada riset terbaru yang dipresentasikan dalam British Thoracic Society's di London beberapa waktu lalu, para peneliti memantau sekitar 300 orang yang mengalami batuk kronis pada 13 rumah sakit di Inggris. Kemudian mereka memberikan dosis theobromine kepada pasien tersebut dua kali sehari selama dua minggu. Studi menemukan bahwa 60 persen dari pasien dalam penelitian ini mengalami rasa lega setelah mengonsumsi theobromine.
Walaupun kabar ini baik, namun para peneliti mencatat cokelat tidak dapat menyembuhkan karena mereka menemukan bahwa gejala kembali setelah pengobatan berakhir.
Pada studi tersebut, para peserta diberi dosis 1.000 mg theobromine. Faktanya, satu ounce cokelat hitam tanpa pemanis mengandung 450 mg theobromine, sedangkan cokelat hitam dengan pemanis mengandung 150 mg, sedangkan cokelat susu hanya 60mg. Hal ini dapat dijadikan dasar bahwa mengonsumsi satu batang cokelat hitam setiap hari memberikan asupan theobromine yang cukup untuk meredakan batuk kronis.
Menurut Alyn Morice, kepala Hull Cough Clinic, sekaligus ketua penelitian,"Ini adalah obat yang sangat efektif. Namun dengan mengonsumi cokelat dalam waktu lama dapat memberikan efek lain yang tidak diinginkan seperti kenaikan berat badan, dan sebagainya.”
0 komentar:
Posting Komentar